Berani Bertrading Lawan Arus? (Trading ala Bandar)

Berani Bertrading Lawan Arus? (Trading ala Bandar) – Trading forex merupakan perdagangan mata uang yang penuh dengan resiko. Inilah yang menjadi alasan mengapa banyak orang memilih untuk menjauhi investasi ini ketimbang mendekatinya, walaupun forex menjanjikan profit yang besar. Bahkan tidak sedikit trader pemula yang memilih meninggalkan pasar ini sebelum rugi semakin banyak. Hanya sebagian kecil saja dari trader pemula ini yang mendapatakan keuntungan yang diharapkan. Lalu apakah kira-kira yang menjadi rahasia sukses trader pemula ini hingga mengantarkannya kepada nasib yang berbeda dengan trader lainnya?

Trading Melawan Arus (Trading ala Bandar)

Warren Buffet mengatakan jika rahasia terbesar dalam trading yang sukses adalah bertrading dengan kehati-hatian serta kesabaran. Trader harus waspada ketika berada dalam moment-moment yang berbahaya seperti level mendaki yang terlalu tinggi atau juga yang menurun tajam. Trader yang baik tidak hanya akan mengikuti arus rombongan, namun ia memiliki analisis sendiri tentang apa yang akan ia lakukan kedepannya, walaupun itu hanya analisis sederhana. Siapa tahu anda yang memiliki analisis pasar sederhana bisa bertrading melawan arus dan menghasilkan keuntungan besar.

Salah satu yang memanfaatkan strategi trading melawan arus ala bandar adalah trader Contrarian. Trader Contrarian adalah perencana eksekusi trading melawan sentimen dan opini trader mayoritas. Seperti yang kita ketahui bahwa sentimen pasar mayoritas mampu mendorong atau menekan harga ke salah satu arah dalam periode tertentu. Namun tentunya harga ini tidak akan bergerak ke satu arah selamnaya. Ketika harga ini mencapai titik jenuh (overbought) maka bisa jadi akan berbalik arah.

Ketika overbought terjadi, harga akan memiliki potensi mengalami retracement dan rehersal. Pada kesempatan itulah trader contrarian dapat meraih keuntungan besar dalam waktu singkat dengan memasang posisi trading bertentangan dengan sentimen mayoritas. Alasan mengapa trader Contrarian memilih sentimen minoritas adalah karena ia melihat gejala divergensi. Divergensi merupakan pergerakan arah indikator yang berlawanan dengan arah trend terkini. Jadi ketika pada chart menunjukkan penurunan, mungkin saja indikator yang digunakan oleh trader Contrarian menunjukkan kenaikan. Berdasarkan hal ini divergensi menunjukkan gejala bahwa arah pergerakan trend saat ini mulai kehilangan momentum dan akan berbalik arah atau mengalami koreksi.

Divergensi menjadi penentu langkah trader Contrarian. Divergensi sendiri membutuhkan indikator untuk yang mampu menunjukkan momentum. Beberapa indikator seperti indikator RSI, MACD, Stochastic dan inikator lainnya dapat digunakan. Hanya saja penggunaannya tentu tidak semudah saat mengatakan. Trader Contrarian perlu banyak belajar agar tidak terjadi kesalahpahaman akan konsep dasarnya dan tidak terjebak dalam posisi kerugian.

Hal yang Harus Dihindari Trader yang Melawan Arus

Strategi yang digunakan oleh trader Contrarian membutuhkan jam terbang yang tinggi. Trader pemula yang menggunakan strategi ini harus bersiap-siap untuk menemukan hal-hal yang tidak terduga. Sebelum memastikan untuk menjadi trader Contrarian, perhatikan beberapa hal berikut agar anda terhindar dari kesalahan strategi.

  • Jangan terburu-buru mengambil keputusan

Sinyal Divergence tidak menjamin akurasi 100 persen. Trader Contrarian harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya Loss sebelum mengeksekusi market. Jika trader berani membuka hanya karena ada sinyal kecil yang muncul maka ada kemungkinan anda mengalami kerugian yang tinggi.

  • Tidak menggunakan manajemen resiko yang benar

Trader pemula biasanya hanya membuka posisi tanpa memperhatikan resiko. Padahal kunci dari keberhasilan trader Contrarian adalah memastikan resiko lebih kecil dari keuntungan. Tanpa manajemen resiko kerugian tidak akan terkontrol.

  • Tidak mengeTrading ala BandarTrading ala BandarTrading ala Bandtahui kapan harus exit

Keuntungan dari sinyal divergensi baru bisa didapatkan setelah anda menutup posisi. Padahal sinyal berbalik harga dapat terjadi sewaktu-waktu sebelum sempat ditutup. Oleh sebab itu, trader harus mengetahui kapan waktu exit yang tepat.

Cara Trading Supply dan Demand untuk Trader Forex Pemula

Cara Trading Supply dan Demand untuk Trader Forex Pemula – Dalam forex tentu kita pernah mendengar istilah supply dan demand. Supply yang berarti penawaran dan demand yang merupakan permintaan akan terjadi ketika ada barang yang dijual maupun barang yang dibeli. Hal ini juga berlaku dalam pasar forex yang menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli valas. Supply dan demand mungkin bukan hal yang besar ketika berbicara dalam lingkup trader profesional, namun bagaimana supply dan demand dalam lingkup trader pemula yang notabene baru dalam dunia trading?

Konsep Dasar Trading Supply dan Demand untuk Pemula

Sebelum masuk dalam hubungan supply dan demand dalam trader pemula, kita harus mengetahui konsep dasarnya terlebih dahulu. Supply adalah jumlah barang yang tersedia pada satu waktu di pasar, sedangkan demand adalah jumlah barang yang diinginkan pada satu waktu. Agar lebih paham, mari kita menelaah contoh kasus berikut ini.

Suatu barang mengalami peningkatan pada supply-nya, sedangkan jumlah permintaannya tetap stabil. Maka yang terjadi dari sisi pedagang adalah terjadi siklus pertukaran uang dan pembaharuan barang yang dapat diindikasikan bahwa pedagang telah mengalami kerugian karena barang tidak laku. Agar tidak mengalami kerugian yang semakin membesar, pedagang akan menurunkan harga agar minat pembeli dapat kembali naik. Sebaliknya kurangnya ketersediaan barang dan tingginya permintaan akan menaikkan nilai barang tersebut.

Singkatnya, konsep yang dapat disimpulkan dari keterkaitan diatas adalah:

Jika demand naik dan supply tidak berubah maka kelangkaan barang akan terjadi sehingga harga barang akan naik.

Saat demand menurun dan supply tidak berubah maka penumpukan barang akan terjadi dan harga akan turun.

Jika demand tetap dan supply meningkat maka penumpukan barang akan terjadi dan harga akan turun.

Saat demand tetap dan supply turun maka kelangkaan barang akan terjadi dan harga akan naik.

Konsep dasar supply dan demand sangat penting dipahami oleh para pemula. Ketika trader pemula dapat memahami konsep dasar ini dan konsep dasar lainnya, tidak menutup kemungkinan trader akan dapat membaca pergerakan pasar hingga ke akarnya.

Jenis Entry Trading Supply dan Demand

Terdapat dua hal yang akan menjadi dasar entry dalam cara trading pemula dengan supply dan demand. Kedua jenis entry ini menawarkan kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

  1. Entry Breakout

Pada jenis entry breakout, order akan dieksekusi langsung ketika harga telah berhasil menembus suatu resistance ataupun support. Entry jenis ini sering digunakan pada sistem trading dengan menggunakan Channel seperti Bollinger Bands, Donchian Channel ataupun pada Chart Pattern. Kelebihan jenis entry breakout adalah trader tidak akan pernah tertinggal ketika harga sedang trending dalam satu arah. Breakout jenis ini memang sangat baik untuk mendeteksi pergerakan awal suatu pasar trending. Kelemahan dari jenis entry breakout adalah false breakout.

False breakout merupakan seuatu kejadian yang pada awalnya akan mencerminkan penembusan harga dari support dan resistance, tetapi kemudian gagal karena harga tidak mempertahankan eksistensinya diluar support dan resistance. Malahan harga akan kembali naik ketika menembus level harga. False berakout sering kali dapat menipu dan menghabiskan dana trader, terutama trader tanpa perhitungan money management yang baik.

  1. Entry Pullback

Pullback adalah sejenis entry setelah breakout. Dalam hal ini trader harus terlebih dahulu menunggu sebelum masuk dalam satu posisi. Memang belum bisa dipastikan bahwa breakout sudah valid atau belum namun dengan menunggu hingga harga melakukan pullback, kita akan mendapatkan harga yang lebih baik dengan resiko rendah dan reward yang lebih tinggi. Intinya, tingkat keberhasilan dari entry pullback bisa lebih baik dibandingkan entry breakout.

Ini merupakan trading untuk pemula yang memang masih berada dalam level rendah. Selanjutnya jika anda sudah merasa mahir dalam bertrading maka anda dapat melakukan trading supply dan demand maka anda bisa melanjutkan ke level yang lebih tinggi.

Candlestick Bisa Dimanfaatkan Untuk Meningkatkan Profit Trading Lho

Candlestick Bisa Dimanfaatkan Untuk Meningkatkan Profit Trading Lho – Candlestick merupakan metode charting kuno yang muncul di Jepang dan telah terbukti akurasinya dari dahulu hingga saat ini. Meskipun telah digunakan begitu lama, namun kepopulerannya menjadi bagian dari analisa teknikal populer yang digunakan oleh para trader. Sebagai penjelas, analisa dengan pola candlestick termasuk dalam metode analisa diskresional. Artinya analisa teknikal melalui pola candlestick ini mengandalkan intuisi subjektif trader dalam memahami pola harga yang terdapat pada chart hingga menjadi suatu eksekusi trading yang aktual. Dalam implikasinya profit konsisten dapat didatangkan dengan pengalaman dan jam terbang yang tinggi.

Pola Candlestick yang Menguntungkan

Semakin banyak perkembangan dalam dunia forex, semakin banyak pula bermunculan variasi pola candlestick seperti pola satu batang, dua batang dan seterusnya. Namun, dari semua pilihan tersebut ada beberapa pola candlestick yang menguntungkan sehingga harus diketahui.

Pola candlestik pada umumnya akan mengikuti sistematika analisis teknikal sinyal konfirmasinya selalu siaga agar mudah dipahami oleh para pemula. Tingkat sinyal berarti candlestick telah membentuk pola yang akan menunjukkan pergerakan naik atau turun, hanya saja trader belum disarankan untuk memasang posisi terlebih dahulu. Trader sudah disarankan oleh tingkat konfirmasi candlestick agar memasang posisi mengikuti arah pergerakan yang sesuai dengan pola yang muncul.

Berikut adalah kategori pola candlestick menguntungkan yang sesuai dengan bentuk konfirmasi dalam pembukaan posisi.

  • Pola Pinbar

Pola Pinbar adalah salah satu pola candlestick menguntungkan yang paling banyak muncul dalam chart. Pattern ini mudah dikenali karena bentuk shadownya yang selalu lebih panjang daripada badan dan ujung nose. Semakin panjang shadow dibandingkan dengan nose dan body maka semakin tinggi indikasi kemungkinan akan terjadi penerusan trend dan reversal. Pola candlestick pinbar ini terbentuk karena adanya indikasi sentimen pasar yang tadinya menuju ke suatu arah tetapi kemudian berbalik arah dan meninggalkan jejak shadow yang panjang. Contohnya pada saat harga mendekati batas resistance dan support, pin akan menunjukan akan terjadinya reversal.

  • Pola Inside Bar

Pattern candlestick ini biasanya sering muncul saat trend mencapai titik tertinggi dan terendahnya. Pola Inside Bar selalu diwakili dengan karakteristik dua batang candlestick, yang mana salah satu batangnya lebih kecil dan berada dalam range Mother Bar. Pattern candlestik Inside Bar dapat mengidentifikasi konsolidasi antara penjual dan pembeli. Di mana keduanya masih saling tarik-ulur sampai salah satu pihak mendominasi dan terbentuk trend baru.

  • Pola Three Outside Up dan Tree Outside Down

Pola ini termasuk dalam pola pengembangan dari Inside Bar. Bedanya pola ini menciptakan candle pertama yang lebih kecil atau berada dalam candle berikutnya. Hal ini menandakan bar pertama dan kedua mengalami tekanan antara penjual dan pembeli semakin besar dan bar ketiga akan mengkonfirmasi pemenang diantara keduanya. Tugas Pola Three Inside Up adalah mengindikasikan terjadinya reversal Bearish, sedangkan pola Three Inside Down menandakan peluang reversal bullish.

  • Pola Evening Star dan Morning Star

Pola ini masuk dalam pola yang menguntungkan. Formasinya terdiri atas pola tiga batang candlestick yang mengindikasikan keraguan pelaku pasar. Namun, candlestick ketiga mengkonfirmasi ke mana haluan arah harga berikutnya. Pola Evening Star mengindikasi reversal bearish, sebaliknya Pola Morning Star yang muncul setelah periode tren menurun, maka akan ada keungkinan besar untuk reversal bullish.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menyaring tingkat akurasi pola candlestick adalah dengan memperhatikan pilihan timeframe. Timeframe tinggi umumnya akan menghasilkan noise yang lebih rendah daripada pola candlestick pada timeframe rendah, sehingga tingkat akurasi sinyal tradingnya lebih tinggi. Lainnya, jangan terburu-buru ketika melakukan market order sebelum ada konfirmasi dari batang candlestick lainnya. Gunakan indikator yang memiliki akurasi tinggi seperti RSI dan MACD.

Yuk Kenalan Dengan Sinyal Golden Cross dan Death Cross

Yuk Kenalan Dengan Sinyal Golden Cross dan Death Cross – Menjadi seorang trader tidak hanya dituntut untuk dapat melakukan trading saja, juga harus bisa membaca analisa pasar yang terjadi. Ini berguna untuk menentukan langkah apa yang harus kita ambil selanjutnya.

Sinyal Golden Cross dan Death Cross

Dalam membaca analisa saat trading forex, anda mungkin akan menemukan apa yang disebut dengan Golden Cross ataupun Death Cross. Keduanya yaitu Golden Cross dan Death Cross dianggap sebagai suatu sinyal akurat dalam trading forex.

Golden Cross

Golden Cross merupakan pola breakout ketika bullish terjadi. Bullish ini berasal dari perlintasan antara Moving Average periode rendah ke atas Moving Average yang berperiode lebih tinggi. Moment Golden Cross menandakan bahwa bullish akan segara terjadi. Contoh terjadinya Golden Cross misalnya ketika Moving Average 15-day yang  kemudian Moving Average 50-day bergerak melintas di atas Moving Average 100-day hingga seterusnya.

Kendati bisa terjadi pada semua Moving Average namun ada kombinasi-kombinasi yang paling umum untuk menyempurnakan Golden Cross yang terjadi diantaranya:

  • Gabungan yang paling sering dipakai adalah antara MA 50-day dan MA 200-day. Khususnya sebagai indikator breakout bullish di pasar saham seperti S&P500 dan IHSG.
  • Dibandingkan persilangan Moving Average, Golden Cross pada MACD sering dinilai lebih bagus untuk menilai pergerakan harga aset tertentu. MACD Golden Cross juga bisa digunakan sebagai alat analsisi saham dengan memanfaatkannya sebagai pemantau IHSG dan saham individual di Bursa Efek Indonesia.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Golden Cross:

  • Golden Cross yang disertai dengan volume trading tinggi akan memperkuat sinyal bullish.
  • Sinyal yang muncul dari gabungan MA 50-day dan MA 200-day dianggap lebih bagus dibandingkan kombinasi MA-5 dan MA-15 pada intraday. Semakin besar timeframe chart, maka makin kuat dan tahan lama sinyal Golden Cross yang muncul.
  • Sinyal Golden Cross pada Moving Average sering dikombinasikan bersama indikator tipe Oscillator ketika melakukan trading jangka pendek. Melacak serta memperoleh moment yang tepat saat uptrend atau overbought. Indikator ini akan membuat anda lebih mudah sehingga anda bisa mendapatkan titik entry yang lebih ideal.

Banyak trader yang setiap saat memeriksa apakah terjadi Golden Cross di chart. Tujuannya bukan sebagai stimulus untuk melakukan buy melainkan memastikan bahwa sentimen pasar condong bullish.

Death Cross

Death Cross muncul pada sinyal di permulaan pasar. Ini terjadi ketika bearish terbentuk dari silang lintas antara Moving Average periode rendah menuju ke bawah Moving Average dengan periode lebih tinggi. Contoh terjadinya Golden Cross misalnya Moving  Average 15-Day bergerak melintas ke bawah MA 50-Day, kemudian Moving Average bergerak melintas kebawah MA 100-Day, begitu seterusnya.

Terbentuknya Death Cross bersamaan dengan Moving Average yang berperiode lebih tinggi akan secara otomatis menjadi level resisten baru di pasar bearish yang akan datang. Misalnya MA-5 bergerak melintasi ke bawah MA-15. Maka ketika harga benar-benar merosot, garis MA-15 akan menjadi resisten bergerak yang baru.

Para trader berpendapat bahwa sinyal yang diberikan oleh Death Cross lebih lemah daripada Golden Cross. Pada trading jangka panjang sinyal dari Death Cross lebih mudah dibatalkan. Apalagi jika ada faktor-faktor lain yang turut meramaikan pasar. Sinyal Death Cross juga pada timeframe yang besar sangat temporer. Hal ini sangat bertolak belakang dengan Golden Cross yang akan semakin valid pada timeframe besar.

Cara untuk melakukan trading forex dengan menggunakan sinyal Golden Cross dan Death Cross tentu harus memperhatikan beberapa batasan untuk mengurangi nilai kekeliruan. Batasan ini menjadi sangat penting karena sinyal Death Cross dan Golden Cross yang dihasilkan dari potongan indikator Moving Average belum mampu memberikan kondisi yang valid.

Strategi Hedging Tidak Cocok untuk Trader Tipe Ini

Strategi Hedging Tidak Cocok untuk Trader Tipe Ini – 

Banyak trader yang meyakini jika strategi hedging dalam forex bisa menjadi cara efektif dalam mengurangi resiko. Strategi Hedging yang merupakan cara trading dengan menahan dua posisi trading yang berlawanan memang cukup menarik untuk diterapkan. Strategi ini digunakan untuk menghindari resiko dalam bertrading. Kendati demikian hedging sendiri biasanya memiliki resiko yang lebih besar dari resiko yang akan diatasi.

Faktanya banyak trader yang justru merasa kesulitan mengambil manfaat dari strategi hedging. Banyak dari trader yang terjebak locking positions, yaitu situasi dimana trader tidak tahu kapan saat melepas salah satu posisi hedging. Trader juga bisa terjebak dalam kerugian karena membuka dua posisi sekaligus yang artinya juga terkena spread dua kali. Biaya yang dikenakan spread tentu tidak bisa dianggap remeh begitu saja apalagi jika volatilitas harganya sedang tidak stabil. Itulah mengapa tidak semua trader cocok denga strategi trading yang satu ini. Agar terhindar dari resiko di atas, maka hindari trading dengan hedging jika anda termasuk dalam tipe trader berikut ini.

  1. Sering Salah Analisa

Hal pertama yang dibutuhkan ketika akan melakukan trading adalah memiliki ketajaman analisa. Tarder perlu mengetahui kapan peluang pergerakan harga terlebih dahulu sebelum mengetahui kapan saatnya melakukan hedging pada posisi loss, level hedging mana yang bisa dibuka serta teknik apa yang seharusnya diterapkan. Jika analisa yang anda lakukan tidak akurat, bisa jadi strategi hedging yang anda lakukan akan mengalami kegagalan. Resiko kesalahan pada strategi ini bisa berlipat ganda akibat anda harus mengatur lebih dari 1 posisi. Ketidakpastian dalam strategi hedging menyebabkan kerugian yang tidak perlu.

  1. Tidak Memiliki Money Management

Tahap dalam hedging adalah memerlukan pembukaan minimal 2 posisi trading. Jadi pastinya dengan melakukan hedging anda akan memperbesar ukuran dan resiko trading. Belum lagi adanya spread yang perlu diperhitungkan karena masing-masing posisi akan dikenai potongan biaya trading tersebut. Agar akun trading anda tetap aman meski anda membuka banyak posisi atas dasar keperluan hedging, dapat dipastikan anda membutuhkan ketahanan dana yang cukup sebagai penopang posisi-posisi yang masih floating. Trader harus menjadikan Money Management agar anda bisa menempatkan ukuran trading pada tiap posisi secara ideal.

  1. Emosional

Emosi dalam trading bisa dikatakan sebagai dua hal yang tidak bisa saling beriringan. Trader selalu diminta untuk dapat meminimalisir pengaruh emosinya karena emosi kebanyakan akan mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil dan bisa jadi berakhir dengan kerugian besar. Sayangnya, tingkat kesulitan, tekanan dan resiko dalam strategi hedging akan membuat trader lebih rentan terhadap ketidakstabilan emosi. Jika anda ingin membuka posisi pertama, terlebih dahulu anda harus membuka posisi kedua. Jika order tidak berhasil maka selanjutnya anda harus hedging dengan posisi ketiga. Ketika kegagalan ini masih berlanjut maka tidak menutup kemungkinan anda akan membuka posisi ke-4, ke-5 dan seterusnya. Semua hal yang dilakukan hingga anda harus open posisi beberapa kali telah dipengaruhi oleh emosi yang terbentik sebelumnya.

  1. Kurang Pengalaman

Ketajaman analisa, Money Management yang terstruktur serta pengendalian emosi merupakan 3 hal yang pasti akan berkembang seiring dengan bertambahnya pengalaman trading. Inilah megapa pengalaman baik maupun sebaliknya perlu tetap di perhatikan. Oleh sebab itu, trader pemula yang belum memiliki pengalaman tidak direkomendasikan untuk menggunakan strategi hedging. Strategi hedging cocok untuk mereka yang masih bertahan di pasar forex yang pastinya telah banyak belajar dan berlatih untuk menghadapi kesulitan hedging. Selain itu, para trader berpengalaman telah memiliki kesadaran dan mentalitas yang sangat dibutuhkan untuk menjamin stabilitas emosional.

Pola Bull Trap dalam Trading Forex

Pola Bull Trap dalam Trading Forex – Pernahkan anda merasa terjebak dalam keadaan yang mana isyarat pola sudah benar-benar mendukung bullish continuation tapi harganya malah bergerak turun menembus resistance. Fenomena ini dikenal dengan fenomena Bull Trap atau juga yang dikenal sebagai salah satu kondisi fake breakout. Jika anda trader yang tidak mau terjebak dalam situasi ini, anda perlu belajar strategi menghindari market ini.

Ada tiga tahapan yang bisa anda lakukan untuk menghadapi jebakan market dengan cerdik yaitu:

  1. Memahami Dasar Bull Trap

Bull Trap pada dasarnya adalah pola Price Action yang menjadi cermin perilaku pasar. Oleh sebab itu Bull Trap bisa diidentifikasi dari sebuah kecenderungan psikologi trader. Bull Trap sebenarnya bisa dideteksi sejak dini jika anda memahami bagaimana alurnya.

Kronologi terjadinya Bull Trap yaitu ketika harga sedang Uptrend dan mendekati level resistance. Pada saat ini trader mulai masuk dalam posisi buy karena mengantisipasi breakout. Kemudian ketika harga menyentuh resistance, posisi trader yang memiliki pending order Sell Limit akan terpancing. Seiring dengan pengauatan harga, posisi seller mulai tertutup satu per satu baik karena Stop Loss maupun di close manual oleh mereka yang khawatir Loss lebih besar. Selanjutnya, ketika likuiditas sudah menipis maka harga akan berbalik kembali ke area resistance. Para buyer yang tadinya menyambut fenomena ini dengan bahagia mulai panik dan buru-buru menutup order yang memicu penurunan lebih lanjut.

Inilah fenomena yang terjadi untuk mengecoh buyer padahal Bull Trap tidak lebih dari sekedar pola harga yang menggambarkan Fake Breakout. Jika anda telah faham dengan perilaku dasar maka anda akan mengatahui jika Bull Trap merupakan visualisasi tindakan para trader amatir yang sering dimanfaatkan oleh trader pro.

  1. Mengenali Pola Bull Trap

Agar anda terhindar dari kepanikan saat terjadi Bull Trap maka anda perlu belajar mengidentifikasi pola sebelum membuat keputusan trading apapun. Bull Trap hanya akan mengenai mereka yang mengharapkan penerusan uptrend dan indikasi Breakout resistance. Jadi trader harus waspada dengan formasi Bearish Reversal di Area Resistance. Secara umum ada 4 pola harga yang dapat mendeteksi munculnya Bull Trap.

  • Bullish Pin Bar yang menembus resistance, namun tertutup di bawah batas tersebut.
  • Doji yang menembus resistance namun tertutup bagian bawahnya yang diikuti oleh candle bearish.
  • Candle bullish yang sudah tertutup diatas harga namun kemudian diikuti dua candle bearish. Kondisi ini sering kali membentuk pola reversal 3 candle seperti Three Inside Down, Three Outside Down atau Evening Star.
  • Pola chart Rectangle yang diakhiri dengan pergerakan tidak beraturan sebagaimana yang digambarkan oleh candle bearish bersumbu panjang.
  1. Menyusun Strategi Trading Bull Trap

Setelah megetahui pola-pola Bull Trap maka selanjutnya trader perlu merespon kemunculan kondisi ini. Jika anda adalah seorang breakout trader yang hanya mengandalkan sinyal penembus entry, maka hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah membatalkan Open Buy setelah kemunculan Bull Trap terdeteksi. Namun jika anda fleksibel dan dapat memanfaatkan segala peluang yang muncul dalam segala kondisi, maka ambil kesempatan ini sebagai peluang untuk entry dari bearish reversal.

Seperti strategi Price Action pada umumnya, anda tidak perlu banyak menyusun Setup Entry. Anda hanya perlu menyiapkan satu-satunya indikator yang banyak direkomendasikan untuk melengkapi strategi Bull Trap dari Moving Average periode 20. Hal ini dipicu dengan adanya sinyal crossing harga terhadap garis tersebut yang bisa digunakan untuk mengkonfirmasi Reversal.

Prinsip strategi Bull Trap adalah memanfaatkan kesalahan para buyer yang tergesa-gesa masuk pasar. Dari pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa korban Bull Trap dalah mereka yang mengambil keputusan terlalu cepat. Ketika sinyal belum menembus resistance, buyer sudah mengartikan sinyal penerusan trend. Kunci utamanya adalah kesabaran. Sekalipun Bullish Pin Bar sudah menembus resistance, jangan mengkonfirmasinya sebagai Bull Trap sebelum harga benar-benar tertutup di bawah resistance.

Tips Sukses Menjadi Trader Contrarian

Tips Sukses Menjadi Trader Contrarian  – Strategi Contrarian umumnya dikenal sebagai sebuah taktik trader atau investor saham dengan membeli saham-saham bagus ketika harganya merosot. Ternyata tidak hanya populer dikalangan investor saham, trader Contrarian juga populer dikalangan trader forex. Contrarian trader dalam forex cenderung suka membuka posisi yang berlawanan arah dengan bias pasar yang tengah terjadi dengan tujuan ingin mendapatakan keuntungan ketika sentimen pasar mulai berbalik arah. Langkah Contrarian trader                  mencakup buy pada suatu mata uang ketika nilainya lemah dan sell ketika nilai mata uang menguat.

Menjadi seorang Contrarian trader harus mengenali apa yang seharusnya dilakukan oleh mayoritas pelaku pasar lalu kemudian melakukan tindakan yang berbeda. Jika misalnya para trader sedang melakukan transaksi jual maka trader Contrarian justru akan membeli. Demikian juga ketika terjadi hal sebaliknya.

Beberapa kalangan menganggap strategi Contrarian trader melawan tren. Padahal, trader Contrarian tidak selalu melawan trend karena lebih fokus pada tindakan yang berlawanan dengan mayoritas pelaku pasar (crowd). Misalnya ketika mayoritas trader mengekspektasikan tren harga EUR/USD akan ber balik arah, maka yang dilakukan trader Contrarian adalah bertrading searaha dengan tren. Disisi lain, ketika mayoritas trader memperkirakan tren harga sebelumnya akan berlanjut maka sang trader contrarian justru bersiap-siap menghadapi reversal. Jadi, kunci utama menjadi trader forex Contrarian adalah memahami pasar.

Strategi Trader Contrarian

Dalam benak kita ketika menemukan trader jenis ini mungkin timbul pertanyaan “Mengapa trader Contrarian bisa mendapatkan profit dengan melawan mayoritas pasar?”. Jawabannya, ada beberapa hal yang mendasari mengapa melawan mayoritas pasar justru menguntungkan yaitu antara lain:

  1. Market maker yang selalu mengambil posisi berlawanan denga mayoritas.
  2. Berdasarkan hasil survey Finance Magnates yang dilakukan oleh ForexOp menghasilkan data profitabilitas trader kecil sejumlah broker besar secara nyata. Hal ini menunjukkan bahwa trader yang berhasil profit jumlahnya lebih kecil dari pada yang mengalami kerugian. Hasil survey tersebut mengatakan bahwa broker top Amerika Serikat memiliki trader profitable yang jumlahnya tidak lebih dari 50 persen. Sebaliknya trader yang merugi akan mencapai 70% dari keseluruhan klien milik broker. Hal ini menunjukkan mengikuti mayoritas bukan pilihan yang menguntungkan.
  3. Contrarian Trader yang paham dengan keadaan pasar akan memiliki kesempatan yang besar dalam menangkap posisi yang bagus saat terjadi reversal (pembalikan harga) dengan Rasio Risk/Reward yang optimal walaupun tidak 100% pasti benar.

Tips Sukses Menjadi Trader Contrarian

Trader Contrarian akan melancarkan aksinya pada momen-momen ketika mayoritas pelaku pasar sedang terbawa oleh suatu moment pergerakan harga yang kuat ke suatu arah, lalu kemudian memilih posisi yang berlawanan. Ketika mayoritas pelaku pasar bersiap mendorong harga lebih tinggi hal tersebut sering kali membuat harga menjadi overpriced sekaligus menciptakan celah untuk sell. Sebaliknya, ketika semua orang tengah melakukan aksi jual besar-besaran justru dianggap sebagai peluang untuk melakukan buy. Analoginya seperti waktu yang tepat untuk membeli baju di mall adalah saat harga sedang diskon, bukan saat model bajunya baru saja dirilis.

Beberapa cara berikut akan membantu trader Contrarian untuk mengidentifikasi momen-momen tepat, baik dari perspektif fundamental maupun teknikal.

  • Perspektif Fundamental Trader Contrarian

Perspektif fundamental  ini terlihat misalnya ketika menjelang berita besar, seperti ketika dikeluarkannya pengumuman kebijakan suku bunga Federal Reserve. Ketika pasar berasumsi bahwa USD akan menguat dengan diiringi keluarnya pengumuman kenaikan suku bunga. Ditambah diperkuat dengan melonjaknya harga Dollar ketika kenaikan suku bunga yang sebelumnya pernah terjadi. Namun seakan berbanding terbalik, hal yang dilakukan oleh Contrarian trader adalah mengasumsikan Dollar akan menurun setelah pengumuman ini dikeluarkan.

  • Perspektif Teknikal Trader Contrarian

Analisis teknikal lebih sering digunakan oleh Contrarian trader dibandingkan dengan perspektif fundamental. Trader lebih suka mengandalkan Price Action, mengenali sinyal Divergence atau teknik lain yang memungkinkan trader untuk mendeteksi reversal lebih dini.

Selain cara diatas, masih banyak lagi cara yang bisa digunakan untuk menjalankan strategi trading Contrarian. Kendati demikian, cara apapun yang anda ambil tidak menjamin trader Contrarian selalu benar. Oleh sebabnya setiap langkah yang diambil harus menggunakan manajemen resiko yang benar pula.

Pola Harmonik Cypher Menjadi Sinyal Reversal Paling Akurat Dalam Trading Forex

Pola Harmonik Cypher Menjadi Sinyal Reversal Paling Akurat  – Salah satu alasan trader mengalami loss adalah ketidakpastian yang didapatkan dalam membaca pergerakan harga. Sampai saat ini forex memang membutuhkan perkiraan dari trader yang dibantu dengan sinyal-sinyal maupun indikator. Namun anda tidak perlu khawatir karena ada sinyal reversal yang menawarkan akurasi tinggi agar trader dapat meraup keuntungan. Sinyal reversal ini adalah Pola Harmonik Cypher.

Saat membeli dengan harga berada di titik oversold atau menjual saat overbought, Pola Harmonik Cypher ini akan menunjukkan potensi pembalikan arah trend. Sinyal ini merupakan pola harga pada chart yang mengindikasikan potensi pembalikan arah trend. Sinyal trading dapat terkonfirmasi saat syarat-syarat terbentuknya telah terpenuhi. Pola ini terbilang unik karena posisi kaki-kakinya terbalik, berbeda dengan umumnya yang posisi sayap lebih tajam daripada sayap kedua. Hal inilah yang membuat Pola Harmonik Cypher jarang ditemukan dalam daripada Pola Harmonik XABCD lainnya. Kendati demikian, tingkat akurasinya dinilai paling tinggi.

Agar sinyal pembalik ini menjadi akurat, Pola Harmonik Cypher harus mengikuti peraturan penarikan garis Fibonacci. Idealnya semua garis Fibonacci harus terpenuhi secara tepat agar sinyal trading yang dihasilkan memiliki akurasi yang tinggi. Walaupun pada prakteknya syarat-syarat retracement Fibonacci memiliki keungkinan sedikit dengan resiko berkurangnya akurasi sinyal.

Strategi Trading dengan Pola Harmonik Cypher

Pola Harmonik Cypher dapat diaplikasikan dalam semua timeframe dan dalam segala jenis pair forex. Namun untuk trader pemula biasanya akan banyak belajar tentang pola ini pada timeframe H4 atau Daily terlebih dahulu sebelum mengaplikasikannya pada timeframe yang lebih rendah. Tujuannya agar akurasi sinyal lebih tinggi dan terhindar dari resiko sinyal palsu.

Pola Harmonik Dasar

Seperti yang dikatakan sebelumnya, Pola Harmonik Cypher harus mengikuti aturan penarikan garis fibonacci agar sinyal lebih akurat. Dalam trading deret Fibonacci ini tidak hanya menjadi kunci bagi Pola Harmonik Cipher saja, namun beberapa pola Harmonik Dasar lainnya juga membutuhkan deret Fibonacci untuk menentukan keakuratan. Berikut beberapa Pola Harmonik Dasar yang membutuhkan Fibonacci.

  • Pola AB=CD

Pola Trading Fibonacci AB=CD secara ideal menekankan kesamaan pada panjang kaki dan periode masa pergerakan harga antara kaki AB dan CD. Walau demikian kondisi pasar forex bersifat dinamis dan selalu berubah sehingga sulit ditemukan. Oleh karenanya panjang dan periode pergerakan harga kaki AB tidak seratus persen identik dengan CD. Reversal benar-benar terjadi karena konfluensi dari candlestick terakhir yaitu bearish pinbar dengan ujung harga tinggi menyentuh garis resistance meskipun sinyal tidak sempurna pada pola pertama dan kedua.

  • Pola Butterfly

Pola Buterfly merupakan salah satu pola Fibonacci yang memiliki 4 kaki dasar seperti pola Fibonacci Gartley dan Bat dengan perbedaan penting yaitu kaki terpanjang yang terletak pada kaki terakhirnya. Jadi, kaki terakhirnya adalah kaki ekstensi Fibonacci dari kaki awalnya. Formasi pola butterfly memberikan peluang trading pada level harga tinggi atau rendah yang ekstrim karena kaki terakhir merupakan kaki terpanjang. Sehingga trader dapat membuka posisi untuk mengantisipasi reversal begitu kaki terpanjang telah membentuk pola Buterfly yang sempurna. Sekilas tarikan garis pada pola Butterfly menyerupai kupu-kupu. Hal yang terpenting adalah pola Fibonacci Butterfly bearish pada titik harga paling rendah dan titik harga paling tinggi. Sebaliknya pada Butterfly Bullish titik harga tertinggi dan terendah kebalikan dari bearish.

Pola Harmonik Cypher tidak menjamin 100% akurasi sinyal setiap waktu, oleh sebab itu meskipun harganya naik namun masih memiliki kemungkinan bahwa harga akan bergerak sideways atau bahkan turun (koreksi).

Mengenal Pola Rounding Bottom Dalam Trading Forex

Mengenal Pola Rounding Bottom Dalam Trading Forex  – Pola reversal dalah suatu pola pergerakan harga yang dapat diprediksi atau memberikaan sinyal kuat ketika akan terjadi perubahan arah pasar. Terdapat tiga arah pasar yaitu naik (Bullish), turun (Bearish) dan datar (Sideways). Jika saat ini pasar sedang Bullish lalu kemudian muncul pola pattern reversal, maka implikasinya arah pasar akan berubah menjadi Bearish atau Sideways. Kesalahan besar trader biasanya adalah langsung membuat prediksi bahwa pasar akan Bearish. Padahal banyak kriteria yang dapat digunakan untuk menguji keabsahan reversal pattern tersebut.

Dalam trading, pola-pola Reversal seperti Double Top, Double Bottom atau Head and Sholder sering digunakan sebagai panduan untuk mengetahui kapan harga akan berbalik arah. Selain tiga pola sebelumnya, sebenarnya ada satu pola lain yang juga dapat mendeteksi Reversal dengan baik, yaitu pola harga Rounding Bottom. Pola ini digadang dapat menangkap peluang trading yag menguntungkan selama pasar mengalami penurunan. Tidak tanggung-tanggung, pola harga Rounding Botom mampu menjanjikan potensi meraup keuntungan besar dalam waktu singkat.

Pola Rounding Bottom

Pola Rounding Bottom merupakan formasi batang-batang candlestick yang dapat mengindikasi potensi besar harga akan berbalik arah seperti pada umumnya pola harga Reversal. Visual dari pola harga Rounding Bottom terlihat seperti mangkuk atau lengkungan pada lingkaran. Lengkungan ini terbentuk dalam waktu yang relatif lama. Semakin tinggi Timeframe maka semakin lama pula trader harus menunggu harga Reversal terbentuk.

Penentu letak garis batas Neckline bersifat relatif subjektif. Pada umumnya Neckline diletakkan berdekatan dengan harga tertinggi atau Swing High pada awal lengkungan. Semakin dekat Neckline dengan dasar lengkungan, semakin cepat pula sinyal Buy pada Breakout akan muncul dan semakin kecil juga resiko yang dimiliki. Namun sayangnya akuarsi dan target profitnya malah semakin menurun.

Bentuknya yang melengkung membuat Pola harga Rounding Bottom hampir menyerupai pola harga Cup & Handel. Perbedaanya terletak pada bagian Handelnya saja. Pola Cup & Handle harga akan terkoreksi pada ujung lengkungan lalu membentuk Channel dan diikuti dengan harga yang Breakout keatas ataupun ke bawah. Sedangkan pada Rounding Bottom tidak ditemukan bagian Handle karena tidak mengalami koreksi pada ujung lengkungan. Harga hanya akan bergerak mendaki menembus Neckline.

Pola Rounding Bottom memiliki memiliki variasi lain yaitu Pola Rounding Top. Jika pada pola Rounding Bottom mengindikasikan pembalikan arah trend ke atas, maka Rounding Top memiliki arah indikasi ke bawah. Trader dapat memanfaatkan variasi Bearish ini untuk membuka posisi jual saat harga telah breakout ke bawah menembus Neckline.

Strategi Trading dengan Pola Rounding Bottom

Pola harga Rounding Bottom relatif jarang ditemukan dalam kondisi normal. Selain membutuhkan waktu yang lama, pola harga reversal ini juga sering kali berubah menjadi pola harga lainnya yang serupa seperti Head and Shoulder atau Cup and Handle. Kendati demikian, trader tetap dapat mendapatkan manfaat praktis dari sinyal trading Rounding Bottom ini.

Begitu harga menembus Neckline maka persiapan beli dengan memperhitungkan Money Management serta Risk/Reward dapat anda lakukan. Trader dapat menggunakan tinggi lengkungan sebagai standar dalam menentukan target profit. Misalnya ketika rasio 2RR yang mana Rewardnya dua kali lipat lebih bersar dari resikonya. Maka Stop Loss bernilai 50% dari jarak entry ke Take Profit.

Kesimpulannya, pola harga Rounding Bottom dapat dijadikan sebagai alternatif price pattern yang potensial untuk di pantau di atas chart. Dimana pemantauan ini sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh pola Double Top, Double Bottom atau Head and Shoulder saja.

Mengapa Sinyal Pin Bar Perlu Dipertanyakan?

Mengapa Sinyal Candle Pin Bar Perlu Dipertanyakan? – Candle Pin Bar adalah salah satu pola candlestick yang populer dikalangan trader forex. Candle Pin Bar ini dijadikan sebagai petunjuk dalam bertrading. Kebanyakan pengguna Candle Pin Bar adalah trader yang sudah pro dan hasilnya selalu menggiurkan. Inilah yang membuat beberapa trader pemula ikut tertarik untuk membuka posisi berdasarkan sinyal Candle Pin Bar ini. Padahal tidak sedikit trader yang gagal memahami kerumitan cara kerja sinyal Candle Pin Bar ini.

Candle Pin Bar Diantara Trader yang Gagal

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa Candle Pin bar menjadi candlestick andalan para trader pro yang telah mengerti cara penggunaan serta seluk-beluk candle ini. Namun dilain sisi banyak trader yang justru terjerumus dalam kegagalan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal berikut.

  1. Chart yang Sangat Jelas

Bentuknya yang sangat jelas dalam chart membuatnya mudah dikenali oleh trader lain baik profesional maupun pemula. Ketika trader pemula masih memanfaatkan strategi umum untuk memanfaatkan sinyal Pin Bar, maka trader pro sudah menyiapkan langkah yang sekiranya tepat untuk mengantisipasi pasar kedepannya berdasarkan sinyal Pin Bar tersebut.

  1. Sinyal Sempurna

Ketika Pin Bar menciptakan sinyal yang sempurna, maka trader tetap perlu mewaspadainya. Hal ini karena mayoritas pasar masih bisa menjadi lawan yang tak kalah hebat bagi Candle Pin Bar.

  1. Trader Tidak Paham dan Sinyal yang Lemah

Trader pemula sering kali membuka posisi berdasarkan kemunculan Pin Bar tanpa konteks yang jelas, padahal ia sendiri tidak mengetahui apa yang ditunjukan oleh sinyal pin bar tersebut. Bahkan ketika akurasinya lemah para trader tetap berani ambil resiko untuk open posisi.

  1. Banyaknya Pelaku Pasar

Candle Pin Bar banyak digunakan karena memang bisa diandalkan. Namun saat ini Candle Pin Bar sudah dianggap lemah karena memiliki banyak kekurangan seperti banyaknya perlawanan pasar, sinyal gagal dan sinyal yang tertunda. Hal ini disebabkan oleh pelaku pasar yang semakin bertambah dan memiliki reaksi yang sama ketika sinyal Pin Bar muncul. Dilain pihak, trader pro memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menggerakkan harga pasar dan membuat trader pemula rugi.

Setup Trading Candle Pin Bar Versi Akurat dan Versi Gagal

Supaya setup trading Pin Bar anda lebih akurat maka anda perlu memahami skenario berikut ini dan lihat apa yang terjadi pada pola Candle Pin Bar.

  • Sinyal Pin Bar Gagal

Ketika menarik chart kebelakang biasanya kita akan melewatkan Pin Bar gagal karena Pin Bar ini tidak tampak menonjol. Jika anda hanya terpaku oleh Pin Bar yang datar ini untuk memprediksi pembalikan harga maka anda akan mengalami kerugian. Setelah Bearish Pin Bar terbentuk harga memang tidak berhasil Breakout dengan munculnya pola harga Double Top. Namun, Pin Bar akan tetap gagal mengidentifikasi reversal menurun karena harga sulit melandai daripada low Pin Bar. Barulah ketika 11 Candle Stick berikutnya muncul, harga dapat tertutup di bawah Pin Bar tadi.

  • Sinyal Pin Bar Berhasil

Formasi Pin Bar kali ini dinyatakan nyaris sempurna walaupun banyak trader yang kemungkinan salah mengartikan. Setelah Pin Bar terbentuk harga memerlukan 3 pembentukan candlestick agar benar-benar dapat lebih rendah daripada low Pin Bar. Sebagian besar pengguna akan kehilangan uang karena melawan pergerakan trader lainnya.

Candle Pin Bar, Masih Relevan?

Banyak pihak yang menyangsikan sinyal Pin Bar karena akurasinya yang rendah dan tidak dapat ditradingkan semata wayang. Pin Bar biasanya hanya digunakan sebagai konfirmator sampingan. Hampir sama dengan pola candlestick satu bar lainnya yang memiliki sinyal rendah karena konteksnya yang kurang terperinci. Masalah lainnya adalah bentuk dari Pin Bar yang mudah dikenali dan ditebak sehingga trader pro memanfaatkannya untuk menjebak trader pemula. Trader pro menyarankan Pin Bar hanya digunakan sebagai konfirmasi saja dengan syarat harga telah dengan cepat menembus low atau high Pin Bar.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman