Yuk Pahami Lagi Tentang Money Management Dalam Trading Forex

Yuk Pahami Lagi Tentang Money Management Dalam Trading Forex – Seperti halnya anda membuka usaha, pasti perlulah yang namanya pengelolaan keuangan atau money management. Begitupun juga dengan trading forex, anda perlu mengelola modal untuk mendapatkan profit yang diinginkan.

Money Management Dalam Trading Forex

Pengelolaan keuangan atau Money Management dalam trading forex adalah cara pengaturan modal yang dimiliki guna untuk menekan resiko yang ada dan mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Perlunya Money Management dalam trading forex adalah untuk mendukung strategi yang anda pilih, misalnya berapa modal yang akan dikembangkan, berapa lot yang akan dikeluarkan, posisi apa yang dipilih (entry atau stop), dan berapa jumlah trading yang akan dilakukan dalam suatu waktu.

Tujuan dari Money Management sendiri sebenarnya lebih pada psikologis anda. Karena dengan adanya money management, anda bisa menargetkan jumlah minimum kerugian yang akan anda terima dari trading. Sehingga dengan adanya jumlah minimum target loss yang diperkirakan dan bisa sesuai dengan tingkat kerugian yang sanggup anda talangi maka mental anda tidak akan jatuh.

Berikut cara-cara yang harus anda lakukan jika ingin menerapkan Money Management dalam trading forex:

  1. Putuskan Nilai Modal yang Akan Anda Gunakan Dalam Trading Forex

Hal pertama yang anda lakukan adalah putuskan berapa nominal modal yang akan digunakan dalam trading dari total dana yang anda punya. Anda harus sudah mengkalkulasi nilai nominal yang dapat anda terima jika mengalami kerugian. Misalnya, anda mempunya dana $10.000 dan anda memutuskan akan melakukan trading dengan nominal modal 10% yaitu $1.000 atau setara dengan 1 lot di standard forex.

  1. Kalkulasikan Seberapa Besar Resiko yang Dapat Anda Terima Dari Modal Anda

Hal kedua yang perlu anda lakukan adalah kalkulasikan seberapa besar resiko yang dapat anda terima dari modal anda. Pada umumnya trader meresikokan modal mereka sekitar 20% dari modal yang ditradingkan dan 2% dari dana yang mereka punya. Contohnya jika modal yang anda tradingkan $1.000 maka dana yang diresikokan mengalami kerugian sebesar $200. Dengan begitu, ketika anda mengisi form order anda harus memasukan nominal stop loss pada $200.

  1. Menentukan Berapa Kali Anda Akan Bertrading Dalam Suatu Waktu

Semakin sering anda bertrading maka semakin besar resiko yang didapatkan. Misalnya dalam suatu waktu anda bertrading dengan tingkat resiko 2% dari dana yang anda dapatkan tiap tradingnya. Lalu anda akan bertrading selama 2 kali, sehingga tingkat resiko yang akan anda peroleh sebesar 4% dari dana yang anda miliki.

Namun apabila anda mendapatkan loss diatas 2% dari dana anda atau lebih dari 4% dari dana anda dengan dua kali trading pada suatu waktu. Maka anda harus berhenti dari trading untuk sementara waktu. Ini berkaitan dengan psikologis anda, jika sering mengalami loss yang berkelanjutan bisa membuat stres.

  1. Menentukan Perbandingan Risk : Reward yang Akan Anda Peroleh

Hal selanjutnya yang anda lakukan adalah menentukan tingkat resiko dan keuntungan yang anda harapkan, atau biasa disebut dengan Risk : Reward. Misal 1:3 berarti tingkat resiko yang anda kalkulasikan 1 dan mendapatkan tingkat keuntungan 3 kali lipat dibanding dari resikonya.

Money management sangat diperlukan bagi seorang trader ketika melakukan trading forex. Perlunya merancang keuntungan yang diharapkan dan resiko yang dapat diterima bisa membantu psikologis trader. Untung-rugi dalam dunia bisnis memang sudah biasa, namun alangkah lebih baiknya jika seorang trader dapat mengelola dana yang dimilikinya.

Memang dengan money management seorang trader membatasi keuntungan yang akan diperoleh karena bertrading dengan modal yang tidak banyak. Tapi ini lebih baik jika dibandingkan dengan mendapat resiko yang lebih besar dikemudian hari. Pasar memang tidak bisa kita prediksi sewaktu-waktu. Namun dengan money management seorang trader bisa membaca situasi pasar dan dapat memaksimalkan dana yang mereka punya.

Bagaimana Cara Menentukan Stop Loss Dan Target Profit Menggunakan Price Action?

Bagaimana Cara Menentukan Stop Loss Dan Target Profit Menggunakan Price Action -Secara umum, tak bisa dipungkiri jika tujuan utama seseorang melakukan bisnis adalah untuk mendapatkan untung sebanyak-banyaknya. Hanya saja untung dan rugi adalah dua sisi yang tak pernah terpisahkan. Dalam bisnis forex hal inipun berlaku dan tidak ada yang bisa menghindari. Namun berbahagialah karena dalam forex ada yang disebut dengan money management. Money management merupakan suatu cara, dimana trader bisa mampu mengatur keuangan dengan benar menggunakan beberapa alat seperti stop loss dan target profit.

Cara Menentukan Stop Loss dan Target Profit Menggunakan Price Action

Menjalankan money management tentu tidak akan semudah yang dibayangkan. Hal ini terjadi karena penentuan stop loss dan target setiap trader berbeda-beda. Ada yang menentukan stop loss dan target secara bersamaan saat entry. Ada pula yang menentukan target profit tanpa stop loss, ataupun sebaliknya, hingga menentukan stop loss dan target profit menggunakan level tententu seperti level support atau level psikologis.

Meskipun cara yang digunakan berbeda-beda, namun perlu diperhatikan jika menentukan stop loss dan target profit saat memulai pasar hukumnya wajib. Jangan hanya menentukan menggunakan pemikiran saja, namun anda juga harus melalui perhitungan yang tepat.

Pada dasarnya cara menentukan stop loss dan target profit sangat banyak, tapi kali ini kita akan menjelaskan cara menentukan stop loss dan target profit menggunakan price action. Berikut langkah-langkah yang harus anda ikuti.

1. Tentukan Level Stop Loss

Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah menentukan stop loss pada level yang paling logis, dimana sinyal trading anda sudah tidak valid. Pada metode price action, level stop loss tidak ditentukan berdasarkan level support, atau resistance terdekat. Melainkan ditentukan berdasarkan level yang paling obyektif. Berdasarkan konsep ini anda harus meletakkan stop loss dan level entry pada jarak sedekat mungkin. Hal ini bertujuan untuk bisa exit sedini mungkin.

Sebagai contoh, mari kita coba menentukan stop loss pada pin bar. Ketika anda melakukan entri dengan posisi setelah pin bar, bisa jadi level stop loss paling aman adalah beberapa pip diatas pin bar. Jika terlalu dekat dengan dengan pin bar, anda tidak akan mendapatkan level resistance yang signifikan. Nah, jika pada kondisi ini harga berbalik arah dengan cepat hingga melebihi pin bar dan mengenai stop loss, maka bisa jadi pin bar tersebut tidak valid. Hal ini terjadi karena factor pendukung seperti support resistance atau moving average tidak ada. Atau bisa juga terjadi karena salah analisa.

2. Tentukan Level Target

Setelah mencoba menentukan stop loss yang tepat, sekarang giliran anda mencoba menentuka level target yang benar. berdasarkan money managemen yang benar, level target biasa ditentukan berdasarkan risk atau reward ratio yang telah direncanakan. Namun dalam hal ini, level target yang anda tentukan harus logis dan sesuai dengan kondisi pergerakan harga pasar.

Misalnya saja, ketika anda bisa menentukan level target hingga 2R (2 kali besarnya resiko dalam pip). Kondisi ini bisa menjadikan anda berasumi jika pergerakan minimal akan menyentuh level resistance sebelum berbalik arah. Untuk level target yang berada pada posisi diatas resistance ia akan lebih berisiko, kecuali jika kita menggunakan fasilitas trailing stop.

Dalam menentukan level target, hal utama yang harus anda perhatikan adalah posisi risiko terlebih dahulu sebelum target. Tentukan level target secara realistis dan obyektif sesuai dengan kondisi pergerakan pasar saat ini. sebesar apapun jumlah uang dalam account anda, cara menentukan resiko dan level target adalah sama.

Semoga informasi mengenai cara menentukan stop loss dan target profit menggunakan price action bermanfaat untuk anda..

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman