Bagaimana Cara Menentukan Stop Loss Dan Target Profit Menggunakan Price Action?

Bagaimana Cara Menentukan Stop Loss Dan Target Profit Menggunakan Price Action -Secara umum, tak bisa dipungkiri jika tujuan utama seseorang melakukan bisnis adalah untuk mendapatkan untung sebanyak-banyaknya. Hanya saja untung dan rugi adalah dua sisi yang tak pernah terpisahkan. Dalam bisnis forex hal inipun berlaku dan tidak ada yang bisa menghindari. Namun berbahagialah karena dalam forex ada yang disebut dengan money management. Money management merupakan suatu cara, dimana trader bisa mampu mengatur keuangan dengan benar menggunakan beberapa alat seperti stop loss dan target profit.

Cara Menentukan Stop Loss dan Target Profit Menggunakan Price Action

Menjalankan money management tentu tidak akan semudah yang dibayangkan. Hal ini terjadi karena penentuan stop loss dan target setiap trader berbeda-beda. Ada yang menentukan stop loss dan target secara bersamaan saat entry. Ada pula yang menentukan target profit tanpa stop loss, ataupun sebaliknya, hingga menentukan stop loss dan target profit menggunakan level tententu seperti level support atau level psikologis.

Meskipun cara yang digunakan berbeda-beda, namun perlu diperhatikan jika menentukan stop loss dan target profit saat memulai pasar hukumnya wajib. Jangan hanya menentukan menggunakan pemikiran saja, namun anda juga harus melalui perhitungan yang tepat.

Pada dasarnya cara menentukan stop loss dan target profit sangat banyak, tapi kali ini kita akan menjelaskan cara menentukan stop loss dan target profit menggunakan price action. Berikut langkah-langkah yang harus anda ikuti.

1. Tentukan Level Stop Loss

Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah menentukan stop loss pada level yang paling logis, dimana sinyal trading anda sudah tidak valid. Pada metode price action, level stop loss tidak ditentukan berdasarkan level support, atau resistance terdekat. Melainkan ditentukan berdasarkan level yang paling obyektif. Berdasarkan konsep ini anda harus meletakkan stop loss dan level entry pada jarak sedekat mungkin. Hal ini bertujuan untuk bisa exit sedini mungkin.

Sebagai contoh, mari kita coba menentukan stop loss pada pin bar. Ketika anda melakukan entri dengan posisi setelah pin bar, bisa jadi level stop loss paling aman adalah beberapa pip diatas pin bar. Jika terlalu dekat dengan dengan pin bar, anda tidak akan mendapatkan level resistance yang signifikan. Nah, jika pada kondisi ini harga berbalik arah dengan cepat hingga melebihi pin bar dan mengenai stop loss, maka bisa jadi pin bar tersebut tidak valid. Hal ini terjadi karena factor pendukung seperti support resistance atau moving average tidak ada. Atau bisa juga terjadi karena salah analisa.

2. Tentukan Level Target

Setelah mencoba menentukan stop loss yang tepat, sekarang giliran anda mencoba menentuka level target yang benar. berdasarkan money managemen yang benar, level target biasa ditentukan berdasarkan risk atau reward ratio yang telah direncanakan. Namun dalam hal ini, level target yang anda tentukan harus logis dan sesuai dengan kondisi pergerakan harga pasar.

Misalnya saja, ketika anda bisa menentukan level target hingga 2R (2 kali besarnya resiko dalam pip). Kondisi ini bisa menjadikan anda berasumi jika pergerakan minimal akan menyentuh level resistance sebelum berbalik arah. Untuk level target yang berada pada posisi diatas resistance ia akan lebih berisiko, kecuali jika kita menggunakan fasilitas trailing stop.

Dalam menentukan level target, hal utama yang harus anda perhatikan adalah posisi risiko terlebih dahulu sebelum target. Tentukan level target secara realistis dan obyektif sesuai dengan kondisi pergerakan pasar saat ini. sebesar apapun jumlah uang dalam account anda, cara menentukan resiko dan level target adalah sama.

Semoga informasi mengenai cara menentukan stop loss dan target profit menggunakan price action bermanfaat untuk anda..

Speak Your Mind

*

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman